Senin, 13 Agustus 2012

My Story II (Again)

Akhir-akhir ini gue ngerasa ada beban berat yang ngegantung di hati gue. Setiap kali gue inget betapa sering gue salah kaprah. Betapa sering gue ditipu dan blalala.

Tepat hari ini sebulan lagi gue ulang tahun yang ke 17. Tapi entah kenapa gue ngerasa udah capek banget. Masalah dan masalah itu banyak yang dateng di tahun ini. Tahun ini banyak perpisahannya, banyak berantemnya, banyak sedihnya, banyak galaunya, banyak sakit hatinya.

Masalah. Kapan sih hidup ini gak ada masalah?

Katanya hidup tanpa masalah kayak sayur yang kurang garem. Tapi gue ngerasa kok sekarang kebanyakan masalah ya. Kayak sayur kebanyakan garem. Asli pahit. Asli sepet. Asli ga enak.......

Rabu, 01 Agustus 2012

My Story


Aku memang egois. Kenyataannya itu aku. Aku sadar hal itu sejak lama. Sifat itu sudah ada sejak aku lahir mungkin.
Semua manusia tidak pernah ada yang tidak merasa dirinya egois. Semua orang rata-rata memiliki sikap egois. Tetapi hanya segelintir orang yang menyadari sifat mereka itu J
Aku memang egois  L aku memang mempunyai banyak sifat buruk. Aku tidak sempurna. Secara fisik maupun batin. Secara fisik aku memang jelek. Tidak sempurna. Tidak cantik. Secara sifat, lebih banyak lagi yang kurang dari aku. Aku egois. Aku pemarah. Aku tidak suka diatur. Aku suka berdebat. Aku suka memaksa kehendak sendiri pada orang lain.
Ada segelintir orang yang sadar akan sifat-sifat buruk itu. Termasuk aku. Mungkin.
Ada segelintir orang yang menerima sifatmu dan tetap menyayangi dirimu. Seburuk apapun dirimu. Ada juga yang tidak begitu.
Seseorang yang menyayangimu dengan tulus adalah seseorang yang mampu menerimamu apa adanya. Menerima dengan kondisi apapun. Menerima sifat orang yang ia sayangi. Apapun itu. Buruk atau baiknya.
Aku dikelilingi oleh banyak orang. Keluarga, sahabat, teman, dan orang-orang yang aku kenal lainnya. Ada yang menyayangiku. Ada pula yang membenciku. Orang yang membenciku adalah orang yang selalu mencari apa saja yang kurang dariku. Mungkin mereka tidak suka fisikku yang jelek. Mungkin mereka tidak suka sifatku yang buruk. Pembenci akan selalu terlihat dimanapun karena mereka selalu memperlihatkan ketidaksukaannya pada kita secara sedikit langsung. Tetapi bagaimana dengan orang yang menyayangiku? Ada bagian dari diriku yang mereka sayangi. Ada bagian diriku yang mereka tau dan mereka terima. Tetapi bagaimana dengan diriku yang buruk? Apakah mereka menyukai diriku yang buruk? Sifat-sifatku yang buruk? Aku tidak pernah tau.
Kadang aku merasa orang yang menyayangiku itu juga sama seperti orang yang membenciku. Ada bagian dari diriku yang mereka tidak sukai. Ada bagian dari diriku yang mereka tidak menerimanya. Tetapi mereka cenderung menyembunyikannya. Aku tak pernah tau.
Mungkin orang yang membenci kita dengan yang menyayangi kita itu ada sedikit persamaaannya. Mereka sama-sama mempunyai hal yang tidak mereka sukai dalam diri kita. Bedanya adalah orang yang membencimu akan memperlihatkannya secara sedikit langsung. Tetapi orang yang menyayangimu? Kita kadang tidak pernah tau sampai ada suatu hal yang menunjukkannya.
Aku suka berada di sekeliling banyak orang. Tetapi kadang aku lebih suka sendirian.
Berada di sekeliling orang-orang memang menyenangkan. Kadang membuat suasana ceria. Lebih berwarna. Lebih ramai.
Tetapi kadang apa yang aku rasa itu berbeda. Terkadang saat aku berada di sekeliling orang-orang membuat aku sedih. Suasana jadi lebih muram. Lebih putih abu-abu. Lebih sepi.
Akhir-akhir ini aku merasa hidupku lebih suram. Tidak ada banyak warna. Putih, hitam dan abu-abu. Sedikit merah saat aku marah. Sedikit biru saat aku sedih. Walaupun aku dikelilingi banyak orang yang baik dan menyayangiku tetapi tetap saja ada yang aneh. Ada yang janggal dari semua orang.
Kadang yang aku rasa hanya kepura-puraan. Kepalsuan. Kadang aku merasa mereka hanya berpura-pura. Hal itu pula yang membuatku sekali-kali berpura-pura juga. Kadang aku pura-pura senang karena ingin menutupi sebagian diriku yang sedih. Aku merasa orang lain tidak akan peduli kalau aku sedih. Mereka akan lebih peduli saat aku senang saja. Mereka akan pergi saat aku sedih dan datang saat aku senang. Seperti sebuah siklus menurutku.
Ada sebuah quotes yang isinya “Kamu hanya akan bersedih sendirian. Tertawalah, karena orang-orang akan tertawa bersamamu”. Aku mengerti maksud quotes ini. Saat kita bersedih ya memang hanya kita sendirilah yang merasakan kesedihan itu. Orang lain tidak akan merasakan kesedihan yang kita alami. Tetapi saat kita senang rata-rata orang juga akan ikut senang atas kita.
Memang maksud quotes ini maksudnya baik. Tetapi menurutku, quotes ini ironi. Yang aku pikirkan pertama kali adalah berarti orang-orang itu kejam ya. Hanya datang saat senang saja. Saat sedih mereka tidak mau datang. Mereka tidak mau peduli. Seenaknya saja datang terus pergi begitu saja. Aku tidak suka orang yang seperti itu.
Aku tertawa sendiri saat membaca ulang catatan ini. Mau tau kenapa? Pertama, karena sangat jarang aku menulis catatan yang isinya penuh dengan kata-kata yang lumayan baku. Kedua, topik di awal aku menulis sedikit menyimpang dengan apa yang aku tulis selanjutnya. Orang yang mengerti tulisan ini mungkin akan tau bahwa walaupun tulisan ini awal dan akhirnya menyimpang tetapi sebenarnya saling berkesinambungan.
Aku hanya menulis apa yang aku rasakan. Inilah aku. Tentu saja dengan versi kata-kata. Aku versi kata-kata.  Aku tidak bermaksud menyinggung siapapun disini. Ini yang aku rasa. Rasakan dan tulis.
Terima kasih...